top of page
           JAHUWOTI SIKURMA


 

Coba menafsir di kala kesendirian yang sedang asyik menganyam bilah-bilah sepi
malam yang serasanya panjang menabur manik-manik rindu yang jatuh bertebaran

 

lalu kukutip tiap butirnya dan kugantungkan pada dada resah yang sugul sedang malam berengsot malas dan mengundang gelap serawan hati pun akulah yang masih bersandar pada dada resah…tanpa suara membatu dalam sepi yang semakin menggembangkan sayap penantiannya : dan di ujung penantian itu adalah aku. Aku yang sering melontarkan bahasa-bahasa senyap ke rimba sebuah pengertian menerjah mata angin yang mencantas pohon harap hingga ke perdu semangat seakannya ingin membungkas semua rasa tika harapan masih bertatih langkah dan dalam anyaman sepi yang masih menyusur jaluran ke bucunya aku mencari petak agar terhindar dari goresan bilah-bilahnya yang melukakan untuk aku terus bermukim dalam larutnya penantian seorang aku …dan malam pun merampas cahaya siang.

 

                                 Diposkan oleh dia 9:22:00 AM

 Orang yang tidak merasakan kebahagaiaan bukan karena dia belum mendapatkannya, tapi karena dia tidak mau berhenti sejenak untuk menikmati apa yang telah dia dapatkan....,.,.,.,.,.,.,.,.,
Hidup tak selamanya hitam...
"Benar, rezeki itu sudah diatur Allah,
tapi rezeki bisa ditambahkan bila kita gemar bersedekah. Perluaslah rezeki itu dengan memudahkan jalan orang lain",.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.

RUMAHKU ADALAH SYURGAKU                                    by : jahuwoti sikurma

bottom of page